Sabtu, 27 April 2013

RENCANA TES PENERIMAAN


 Pre test: Menurut Anda seberapa penting dilakukan tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat? Jelaskan jawaban Anda.
Jawab:
Penting karena  untuk mendapatkan pernyataan tertulis dari user bahwa produk (dalam hal ini sistem) yang dikirim sesuai dengan yang dijanjikan.

Post test : Apa saja yang perlu dicek pada kegiatan 'Rencana Penerimaan'? Sebut dan jelaskan.
Jawab:
·         Hasilkan Fungsi vs. Tabel Percobaan dan semua FS yang dijanjikan telah dialamatkan.
·         Definiskan percobaan dan kumpulan percobaan.
·         Tetapkan tanggung jawab untuk menulis percobaan.
·         Klien dan Tim proyek mengetahui bahwa ATP akan ditinjau kembali, direvisi jika perlu, dan ditandatangani oleh user. Klien mengetahui bahwa keberhasilan penyelesaian dari percobaan akan mempengaruhi penerimaan sistem. Lihat bentuk contoh ATP pada bagian 10 di Appendix A.
·         Tanggung jawab untuk percobaan data telah ditetapkan. Data untuk percobaan seharusnya disediakan oleh tim proyek dan juga user. Jika user dapat menyediakan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, percobaan terhadap sistem akan berjalan dengan baik, ditambah user akan merasa nyaman dengan keakuratan percobaannya.

Kebudayaan


Tugas:
1.       Jelaskan tentang kebudayaan. . ?
2.       Jelaskan konsep kepribadian bangsa timur. . ?
3.       Mengapa terjadi perubahan kebudayaan, Dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya kebudayaan tersebut. . ?
Jawab
1.      Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
            Kebudayaan (culture) berasal dari kata sansekerta: Buddayah.
            Bentuk jamak dari Buddhi (budi) atau akal.
            Budaya: Budi dan Daya yang berupa cipta, karsa, dan rasa.
            Kebudayaan: hasil dari cipta,karsa dan rasa.
2.      FRANCIS L.K Hsu. Sarjana Amerika keturunan Cina, yang mengkombinasikan ke dalam  dirinya keahlian dalam ilmu antropologi,filsafat, dan kesustraan cina klasik.
            Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk    social budaya itu mengandung delapan daerah lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
            Nomor 7 dan 6, disebut daerah tak sadar atau sub sadar, yang berada di daerah pedalaman           dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yng terdesak kedalam,      sehingga tidak disadari oleh individu dan terlupakan.
            Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan,pikiran-pikiran dan gagasan yang          disadari oleh individu tetapi disimpan didalam jiwanya sendiri dan tidak dinyatakan       kepada siapapun. (karena, malu, takut salah, sungkan, tidak menemukan kata-kata yang      tepat)
            Nomor  4 disebut kesadaran yang dinyatakan secara terbuka(pikiran dan gagasan maupun             perasaan-perasaan).
            Nomor 3 disebut lingkaran karib, mendukung konsepei tentang orang-orang, binatang-      binatang atau benda-benda yang diajak gaul secara mesra dan karib.
            Nomor 2 disebut hubungan berguna, fungsi kegunaan(pedagang dan pembeli).
            Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran-pikiran dan sikap dalam       jiwa manusia, tetapi jarang mempunya arti dalam kehidupan sehari-hari.
            Nomor 0 disebut lingkaran dunia luar,terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan tentang      orang-orang diluar masyarakat dan Negara Indonesia.
            Kebudayaan timur: lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik, gotong-royong,             keramah tamahan dll.
3.      Terjadi perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:

1.      Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebuadayaan sendiri. Misalnya perubahan  jumlah komposisi penduduk.
2.      Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya kebudayaan:
1.      Terbatasnya masyarakat yang memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.      Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3.      Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya: system otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4.      Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan baru tersebut.
5.      Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunanaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.