Minggu, 18 Desember 2011

Model Data-Tulisan DataBase

Buat para Database designer atau Database Administrator (DBA) mendesain database adalah hal yang sudah biasa dilakukan, namun bagaimana buat kita-kita yang baru saja mempelajari database, atau belum pernah sama sekali mendesain database?
Maka disini saya ingin sharing bagaimana langkah-langkah yang baik dan benar untuk mendesain sebuah database:
  1. Analisis Persyaratan: Langkah pertama dalam mendesain sebuah aplikasi database adalah memahami dan mengetahui data yang harus disimpan di dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun diatasnya, dan jenis operasi apa yang lebih banyak digunakan, dan subjek untuk melakukan persyaratan yang ada. Dengan kata lain, kita harus tahu apa yang diinginkan pengguna database tersebut. Biasanya ini adalah sebuah proses informal yang melibatkan partisipasi kelompok pengguna, studi tentang lingkungan pegoprasian saat ini dan bagaimana perkiraan perubahan lingkungan tersebut, analisis dokumen yang ada dalam suatu aplikasi yang diharapkan akan diganti atau dilengkapi oleh database, dan seterusnya. Banyak metodologi yang diusulkan untuk menyusun dan menampilkan informasi yang dikumpulkan pada langkah tersebut. Beberapa alat otomatis pun telah dikembangkan untuk mendukung proses ini.
  2.  Desain Database Konseptual: Informasi dikumpulkan pada saat analisis persyaratan digunakan untuk mengembangkan deskripsi data tingkat tinggi yang harus disimpan dalam database, bersama dengan batasan yang telah diketahui untuk menetapkan penyimpanan data tersebut. Langkah ini sering dilakukan dengan menggunkan model ER. Model ER adalah salah satu dari model data tingkat tinggi, atau semantik, yang digunakan dalam desain database. Tujuannya adalah menciptakan gambaran sederhana tentang data yang mirip dengan pemikiran pengguna dan pengembang mengenai data tersebut (orang dan proses yang dinyatakan dalam data tersebut). Hal tersebut menfasilitasi diskusi di antara orang-orang yang terlibat dalam proses desain, bahkan mereka yang tidak mempunyai latar belakang teknis. Pada saat yang sama, desain awal harus akurat untuk membantu ketapatan translasi ke dalam sebuah model data yang didukung oleh sistem database komersial (yang dalam prakteknya berarti model relasional).
  3. Desain Database Logika: Kita harus memilih sebuah DBMS untuk mengimplementasikan desain database kita, dan mengubah konsep desain database menjadi sebuah skema database dalam model data dari DBMS terpilih. Kitah hanya akan memperhatikan DBMS relasional, dan dengan demikian tugas desain logika adalah mengubah skema ER menjadi skema database relasional.
  4. Perbaikan Skema: Langkah keempat dalam desain dataase adalah analisis sekumpulan relasi dalam skema database relasional untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul, dan memperbaikinya. Berbeda dengan alaisis persyaratan dan langkah-langkah desain konseptual, yang secara esensial bersifat subjektif, perbaikan skema dapat dipandu oleh beberapa teori yang kuat dan bagus.  Langkah keempat ini, para akademis IT lebih sering disebut dengan Normalisasi.
  5. Desain Database Fisik: pada langkah ini, kita juga mempertimbagkan beban kerja umum yang diharapkan dapat didukung oleh datagbase kita dan memperbaiki deswain database di masa mendatang untuk memastikan terpenuhinya kriteria performa yang diinginkan. Langkah ini hanya mencakup pembuatan indeks pada beberapa tabe dan mengelompokkan beberapa tabel, atau bahkan melibatkan desain ulang yang substansial terhadap beberapa bagian skema database yang didapat dari langkah pertama desain database. 
  6. Desain Aplikasi dan Keamanan: Semua proyek perangkat lunak yang melibatkan sebuah DBMS harus mempertimbangkan aspek aplikasi yang berada di luar database itu sendiri. Metodologi desain seperti UML mencoba menekankan desain perangkat lunak dan siklus pengembangan yang lengkap. Secara singkat, kita harus bisa mengidentifikasi entitas (contohnya pengguna, grup-grup pengguna, dan bagian-bagian lain) dan proses-proses yang terlibat dalam aplikasi. Kita harus menggambarkan peran setiap entitas dalam setiap proses yang akan direfleksikan pada beberapa tugas aplikasi, sebagai bagian dari aliran kerja lengkap untuk tugas tersebut. Untuk tiap peran, kita harus bisa mengidentifikasi bagian database yang harus bisa diakses dan yang tidak bisa diakses, dan kitah harus bisa menganmbil langkah untuk memastikan bahwa aturan akses terseut dilakukan. DBMS memberikan beberapa mekanisme untuk membantu langkah tersebut.
Demikianlah langkah-langkah desain database yang harus kita lakukan jika kita ingin membangun sebuah database yang baik dan benar. Secara realistis, meskipun kita mulai dari proses 6 langkah diatas, sebuah desain database yang lengkap mungkin akan memerlukan sebuah fase tuning (penyesuaian) sesudah itu sampai desain tersebut memuaskan.

DIAGRAM HUBUNGAN-ENTITAS ER (ENTITY-RELATIONSHIP)
× Diagram hubungan-entitas (entity-relationship) adalah suatu teknik grafis yang menggambarkan skema data base. Digaram ini disebut sebagai diagram E-R karena diagram tersebut menunjukkan berbagai entitas yang dimodelkan, serta hubungan antar entitas tersebut.
× MODEL DATA REA secara khusus dipergunakan dalam desain dtabase SIA sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi
× Model data REA mengklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu : (berikan contoh)
1. sumber daya yang didapat dan dipergunakan organisasi (Resource)
conth : kas dan persediaan, perlengkapan, gudang pabrik dsb
2. Kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan organisasi (Event)
Contoh : sales events, taking customer orders
3. Pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut (agent)
Conth : pegawai (staf penjualan dan kasir), pelanggan
× Membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu teriri dari empat langkah : (berikan contoh untuk macam2 siklus)
1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan kualitas dasar memberi-untuk-menerima, dalam siklus tersebut
Penjelasan :
• Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut.
• Diagram REA untuk siklus pendapatan S&S dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik
2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalm kegiatan tersebut
Penjelasan :
• Ketika kegiatan yang menjadi pusat perhatian telah ditentukan, sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut perlu diidentifikasi.
• Kegiatan penjualan dapat diterjemahkan menjadi pemberian persediaan kepada pelanggan.
• Kegiatan penerimaan kas dapat diterjemahkan sebagai menerima kas dari pelanggan.
• Setelah menentukan sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
• Paling tidak selalu terdapat satu pelaku internal (pegawai) dan, di sebagian besar kondisi, seorang pelaku eksternal (pelanggan/pemasok) yang terlibat dalam setiap kegiatan.
3. Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi utnuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan petukaran ekonomi
Penjelasan :
• Langkah ketiga dalam menggambar diagram REA adalah menganalisis kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut dapat dipecah menjadi sebuah kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan pertukaran.
• Contoh: Kegiatan penjualan dapat dipergunakan untuk mewakili baik penjualan dengan pengiriman maupun yang terjadi di toko. economic exchange event
4. Tetapkan kardinalitas setiap hubungan
Penjelasan :
• Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya.
• Kardinalitas sering diungkapkan sebagai pasangan nomor di setiap entitas.
• Nomor pertama adalah kardinalitas minimum, dan nomor kedua adalah kardinalitas maksimum.
• Kardinalitas maksimem dari sebuah hubungan menunjukkan apakah setiap baris dalam entitas dapat dihubungkan lebih dari satu baris dalam entitas lainnya on the other side of the relationship.
• Kardinalitas maksimem dapat baik 1 atau N.
• Kardinalitas minimem 1 artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu dapat dihubungkan ke hanya satu baris dalam tabel lainnya.
• Kardinal maksimem N artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu bisa dihubungkan lebih dari satu baris dalam tabel lainnya.
Model data relation
Model data relasional adalah model data yang diciptakan berdasarkan teori-relasional seperti relational algebra, dan relational calculus. Salah seorang pencetus awal dari basis data relasional adalah E.F.Codd yang juga telah menciptakan serangkaian operasi matematika relasional terhadap model data relasional.

Pada prinsipnya model data relasional dapat di-representasikan dalam bentuk table (tabel) data, dimana:
satu tabel mewakili satu “domain” data atau entity, bila direkam merupakan satu file yang hanya memiliki satu tipe record saja, setiap record adalah baris
setiap record terdiri atas beberapa field (atribut) atau tuple, atau kolom
jumlah tuple / field pada setiap record sama
setiap record memiliki atribut kunci utama (primary key) yang unik dan dapat dipakai untuk mengenali satu record.
satu kasus diagram ER

DIAGRAM Relasi Entitas (ERD)
Model data Entity-Relationship(E-R) dibangun berdasarkan persepsi dari dunia nyata yang mengandung himpunan dari objek-objek yang disebut entity dan hubungan antara objek-objek tersebut. Setiap objek bersifat unik. Hal ini tampak dari atribut-atribut yang dimilikinya.

Contoh : rekening mempunyai atribut Nomor dan Jumlah.
Contoh untuk relasi : Hubungan antara beberapa entitas seperti PELREK merupakan relasi yang menghubungkan pelanggan dengan setiap rekening yang dimilikinya.
Struktur logik dari sebuah database secara grafik digambarkan sebagai berikut, yang terdiri dari beberapa komponen :

http://endrodwiputra.ucoz.com/_bl/0/50592696.jpg

- Persegi panjang mewakili himpunan entitas.
- Ellips mewakili atribut.
- Jajaran genjang mewakili relasi antar entitas.
- Garis penghubung antara entitas dengan relasi, maupun antara relasi dengan himpunan atributnya.
-Satu kasus Diagram REA

http://endrodwiputra.ucoz.com/_bl/0/72882748.jpg
sumber:

E-Business

Pengertian e-Business atau Electronic business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.

Model - model e-business :
  • B2C (Business to Consumers)
  • B2B (Business to Business)
  • Consumer To Consumer (C2C)

Pengertian B2B :
Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar

Karakteristik B2B :
  1. Pertukaran informasi yang dilakukan antar pembisnis tersebut atas dasar kebutuhan dan kepercayaan.
  2. Pertukaran Informasi yang dilakukan dengan format yang sudah disepakati dan Service sistem yang digunakan antar kedua pembisnis juga menggunakan standard yang sama.
  3. Salah satu pelaku bisnis tidak harus menunggu rekan bisnisnya untuk mengirimkan datanya.
  4. Sarana yang digunakan EDI (Electronic Data Interchange )
  5. Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dengan model ini antar pelaku bisnis lebih mudah untuk mendistribusikan informasi yang dimilikinya

Pengertian B2C :
Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu

Karakteristik B2C :
  1. Informasi disebarkan secar umum.
  2. Pelayanan yang diberikan bersifat umum sehingga banyak digunakan oleh banyak orang.
  3. Pelayanan yang diberikan berdasarkan permintaan. Konsumen melakukan permintaan, maka pelaku usaha harus cepat dan siap merespon permintaan konsumen tersebut.
  4. Pendekatan yang dilakukan adalah Client Server, dimana Konsumen berada pada sisi Client, dengan menggunakan Web Broses untuk mengaksesnya, dan Pelaku Usaha berada pada sisi Server

Pengertian C2C :
Merupakan sistem komunikasi dan transaksi bisnis antar konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.

Karakteristik C2C :
  1. Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus karena transaksi yang dilakukan hanya antar konsumen saja, seperti Lelang Barang.
  2. Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk, harga, kualitas dan pelayanannya.
  3. Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau penggemar suatu produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu produk, maka akan segera tersebar luas melalui komunitas tersebut.



Pengaruh-pengaruh E-Business atas proses  Bisnis
  • Electronic Data Interchange (EDI): adalah protokol Standar, ada sejak era tahun 1970, untuk secara elektronik mentransfer (mengirimkan) informasi antar organisasi serta dalam berbagai proses bisnis.
  • EDI:
  • Meningkatkan tingkat akurasi
  • Mengurangi biaya
INFRASTRUKTUR untuk E-BUSINESS
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan e-business.
Jenis-jenis Jaringan
Jaringan telekomunikasi dibanyak perusahaan dipergunakan untuk melakukan e-commers dan mengelola operasi internal yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
2. Wide Area Network (WAN)
3. Value-added Network dan
4. Internet
Software Komunikasi
Software komunikasi mengelola aliran data melalui suatu jaringan. Software komunikasi didesain untuk bekerja dengan berbagai jenis peraturan dan prosedur untuk pertukaran data.
Software ini melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
  • Pengendalian akses
    Software ini berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antar-berbagai peralatan; secara otomatis memutar dan menjawab telepon; membatasi akses hanya pada para pemakai yang berwenang; serta membuat parameter seperti: kecepatan, mode, dan arah pengiriman.
  • Pengelolaan jaringanPada software ini berfungsi untuk mengumpulkan data untuk memeriksa kesiapan peralatan jaringan untuk mengirim atau menerima data; membuat aturan antri untuk masukan dan keluaran; menetapkan prioritas dalam sistem,mengirimkan pesan; dan mencatat aktivita, penggunaan, dan kesalahan dalam jaringan.
  • Pengiriman data dan fileSoftware ini berfungsi untuk mengontrol pengiriman data, file dan pesan-pesan diantara berbagai peralatan.
  • Pendeteksi dan pengendalian atas kesalahanSoftware ini berfungsi untuk memastikan bahwa data yang dikirim benar-benar merupakan data yang diterima.
  • Keamanan dataSoftware ini berfungsi untuk melindungi data selama pengiriman dari akses pihak yang tidak berwenang.
PILIHAN KONFIGURASI JARINGAN
Konfigurasi LAN
Konfigurasi LAN mempunyai tiga ciri dasar, yaitu: konfigurasi bintang, konfigurasi cincin, dan konfigurasi.
  • Konfigurasi BintangDalam konfigurasi bintang, setiap peralatan secara langsungb terhubung dengan server pusat. Seluruh komunikasi antara peralatan dikendalikan dan dikirim melalui serverv pusat. Biasanya, server akan mengumpulkan data setiap peralatan untuk melihat apakah peralatantersebut ingin mengirim pesan. Konfigurasi bintang adalah cara termahal untuk membangun LAN karena membutuhkan banyak sekali kabel untuk menghubungkannya. Akan tetapi, keunggulan utamanya adalah apabila salah satu titik sedang gagal (down), kinerja jaringan yang lain atau jaringan selebihnya tidak terganggu.
  • Konfigurasi CincinPada konfigurasi cincin, setiap titik secara langsung terhubung dengan dua titik lainnya. Ketika sebuah pesan melalui cincin tersebut, setiap titik akan memeriksa judul paket untuk menetapkan apakah data tersebut ditujukan bagi titik berkaitatau tidak. LAN yang dikonfigurasikan cincin mempergunakan software yang disebut dengan token. Token ini berfungsi sebagai untuk mengendalikan aliran data dan untuk mencegah tabrakan. Token secara terus-menerus beroperasi disepanjang cincin. Jadi, titik-titik lainnya harus menunggu hingga pesan yang dikirim sampai pada tujuannya dan token tersebut bebas kembali, sebelum mereka dapat mengirim data. Apabila hubungan dalam cincin rusak, jaringan tersebut dapat berfungsi, walaupun lebih pelan, dengan cara mengirimkan seluruh pesan ke arah yang berbeda.
  • Konfigurasi BUSDidalam konfigurasi BUS, setiap peralatan dihubungkan dengan saluran utama, atau yang disebut BUS. Pengendali komunikasi didesentralisasi melalui jaringan BUS. Konfigurasi BUS mudah untuk diperluas dan lebih murah untuk dibuat daripada konfigurasi bintang. Akan tatapi, kinerjanya akan menurun apabila jumlah titik yang dihubungkan meningkat
Kunci Keberhasilan e-Bisnis
Berikut ini merupakan factor- factor yang perlu diperhatikan dalam meraih sukses E-bisnis:
  1. Customer Service
  2. Price
  3. Quality
  4. Fulfillment Time
  5. Agility
  6. Time to Market
  7. Market Reach
Dalam mengimplementasikan konsep E-bisnis, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
  • Pada level operasional, yang terjadi dalam E-bisnis adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
  • Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam E-bisnis (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait;
  • Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost);
  • Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan; dan
  • Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.
Contoh Real E-Bisnis dan analisis
image
Amazon.com adalah toko daring yang menjual buku, film, permainan, DVD, CD musik, perangkat lunak komputer, dan barang-barang lainnya. Amazon.com merupakan toko online terbesar untuk saat ini. Didirikan pada Mei 1994 di Manhattan oleh Jeff Bezos, seorang pekerja di D.E. Shaw.
Jenis
Publik (NASDAQ: AMZN)
S&P 500 Component
Industri
Retail
Didirikan
1994
Pendiri
Jeffrey P. Bezos
Kantor pusat
Seattle, Washington, U.S.
Daerah layanan
Worldwide
Tokoh penting
Jeffrey P. Bezos
(Chairman, CEO, & President), Tom Szkutak
(CFO)
Produk
Amazon.com
A9.com
Alexa Internet
IMDb
Kindle
Audible.com
Amazon Web Services
Endless.com
A2Z Development
Alexa.com
Pendapatan
US$ 24.509 billion (2009)
Laba usaha
▲ US$ 1.129 billion (2009)
Laba bersih
▲ US$ 902 million (2009)
Jumlah aset
US$13.8 billion (FY 2009)[1]
Jumlah ekuitas
US$5.26 billion (FY 2009)[1]
Karyawan
26,100 (2010)[2]
Preview Amazon.com
image
Sumber:

Kamis, 27 Oktober 2011

Neraca Laporan Keuangan

CONTOH BENTUK LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI

  1. NERACA

PT. ASURANSI JIWA ABC
NERACA
Per 31 Desember 20x2 dan 20x1
 

ASET                            20X2    20X1              KEWAJIBAN & EKUITAS                     20X2      20X1
Investasi                                                             Kewajiban kepada pemegang polis
Deposito Wajib              xx           xx                 Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan        xx           xx
Deposito Biasa               xx           xx                 Estimasi Kewajiban Klaim                           xx           xx
Sertifikat Deposito         xx           xx                 Utang Klaim                                                xx           xx
Saham                            xx           xx                 Premi yg blm merupakan pendapatan          xx           xx
Obligasi                          xx           xx                 Jumlah Kewajiban kepada
SBPU                             xx           xx                     pemegang polis                                       xx           xx
Penyertaan Langsung     xx           xx                
Tanah dan Bangunan     xx           xx                 Titipan Premi                                                xx           xx
Pinjaman Hipotek          xx           xx                 Utang Reasuransi                                         xx           xx
Pinjaman Polis                xx           xx                 Utang Komisi                                               xx           xx
Investasi Lain                 xx           xx                 Hak Laba Pemegang Polis yang
Jumlah Investasi           xx           xx                      belum dibagikan                                      xx           xx
                                                                           Biaya yang masih harus dibayar                  xx           xx
Kas dan Bank                xx           xx                 Utang Subordinasi                                       xx           xx
Piutang Premi                 xx           xx
Piutang Reasuransi         xx           xx
Piutang Hasil Investasi  xx           xx
Piutan Lain                     xx           xx
Biaya dibayar dimuka    xx           xx

Aset Tetap:                                                       Ekuitas
- Tanah                           xx           xx                 Modal Dasar...lbr@Rp
- Bangunan           xx                                             Modal ditempatkan dan disetor...lbr        xx           xx
   Akml.Penystan (xx)                                        Agio/disagio Saham                                     xx           xx
                                       xx           xx                 Saldo Laba                                                   xx           xx
- Aset Tetap Lain  xx                                        
   Akml.Penystan (xx)                                       
                                       xx           xx                 Jumlah Ekuitas                                          xx           xx
Aset Lain-lain:
-    Biaya Akuisisi
Ditangguhkan          xx           xx   

Jumlah Aset                  xx           xx                 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas               xx           xx    
                                                                                                                                                                         









  1. LAPORAN LABA RUGI (SINGLE STEP)

PT.ASURANSI JIWA ABC
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun yang Berakhir
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20X2 DAN 20X1
                                                                                                                                                20X2   20X1
PENDAPATAN
Pendapatan Premi
      Premi Bruto                                                                                                                       xx       xx
      Dikurangi: Premi Reasuransi                                                                                             (xx)      (xx)
      Dikurangi(ditambah): Kenaikan (penurunan) Premi yang
           Belum merupakan pendapatan                                                                                     (xx)      (xx)
      Jumlah Pendapatan Premi                                                                                                 xx       xx
Hasil Investasi                                                                                                                         xx       xx
Imbalan Jasa DPLK                                                                                                                xx       xx
Pendapatan Lain                                                                                                                     xx       xx
Jumlah Pendapatan                                                                                                              xx       xx

BEBAN
Klaim dan Manfaat                                                                                                                 xx       xx
Dikurangi: Klaim Reasuransi                                                                                                  (xx)      (xx)
Ditambah (dikurangi): Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis
     masa depan dan estimasi kewajiban Klaim                                                                        xx       xx
Amortisasi biaya akuisisi ditangguhkan                                                                                  xx       xx
Pemasaran                                                                                                                               xx       xx
Umum dan Administrasi                                                                                                         xx       xx
Hasil (beban) lain                                                                                                                    xx        xx

Jumlah Beban                                                                                                                       xx       xx

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK                                                                                   xx       xx
PAJAK PENGHASILAN                                                                                                    (xx)      (xx)
LABA BERSIH TAHUN SEKARANG                                                                             xx       x x
DEVIDEN                                                                                                                             (xx)      (xx)
SALDO LABA AWAL TAHUN                                                                                        xx       x x

SALDO LABA AKHIR TAHUN                                                                                       xx       xx
 











  1. LAPORAN ARUSU KAS (Metode Langsung)

PT. ASURANSI JIWA ABC
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1
 

                                                                                                                                             20X2   20X1

Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan Premi                                                                                                                xx       xx
Penerimaan Klaim Reasuransi                                                                                              xx       xx
Penerimaan Lain-lain                                                                                                           xx       xx
Pembayaran Premi Reasuransi                                                                                             (xx)      (xx)    
Pembayaran Komisi                                                                                                             (xx)      (xx)
Pembayaran Klaim                                                                                                               (xx)      (xx)
Pembayaran Beban Umum dan Administrasi                                                                      (xx)      (xx)
Pembayaran Pajak                                                                                                                (xx)      (xx)
Pembayaran Beban Lain                                                                                                      (xx)      (xx)
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Operasi (A)                                                                xx       xx

Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Penerimaan Hasil Investasi                                                                                                  xx       xx
Pencairan Deposito                                                                                                              xx       xx
Pencairan Obligasi                                                                                                               xx       xx
Hasil Penjualan Saham dan Obligasi                                                                                   xx       xx
Hasil Penjualan Aset Tetap                                                                                                  xx       xx
Penempatan deposito                                                                                                           (xx)      (xx)
Perolehan Saham dan Obligasi                                                                                            (xx)      (xx)
Perolehan Aset Tetap                                                                                                           xx       xx
Perolehan Investasi Lain                                                                                                      xx       xx
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Investasi (B)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan Utang dari Subordinasi                                                                                    xx       xx
Penambahan Modal disetor                                                                                                 xx       xx
Pembayaran Pinjaman Subordinasi                                                                                      (xx)      (xx)
Pembayaran Deviden Kas                                                                                                    (xx)      (xx)
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Pendanaan (C)

Kenaikan Kas Bersih A + B + C                                                                                         xx       xx
Saldo Kas dan setara Kas – Awal Periode                                                                          xx       xx
Saldo Kas dan setara Kas – Akhir Periode                                                                      xx       xx


 












  1. LAPORAN ARUS KAS (Metode Tidak Langsung)

PT. ASURANSI JIWA ABC
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1


 

                                                                                                                                          20X2    20X1
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba bersih sebelum pajak                                                                                                   xx       xx
Penyesuaian untuk beban non kas:
   Penyusutan Aset Tetap                                                                                                     xx       xx
   Amortisasi Aset tidak Berwujud                                                                                      xx       xx
Laba Operasi sebelum Modal Kerja                                                                                     xx       xx
Penurunan (kenaikan) Aset Lancar dan Kenaikan (penurunan) Kewajiban Lancar:
   (Kenaikan) Piutang Premi, piutang reasuransi, piutang hasil investasi, piutang lain        (xx)      (xx)
   Penurunan Biaya dibayar dimuka                                                                                     xx       xx
   Kenaikan kewajiban polis manfaat masa depan, estimasi kewajiban klaim
       utang klaim, premi belum merupakan pendapatan                                                        xx       xx
Kas dihasilkan oleh Operasi Utama Asuransi                                                                      xx       xx
Pembayaran PPh Badan                                                                                                       xx       xx
Pembayaran Bunga                                                                                                              (xx)      (xx)
Arus Kas dari Operasi                                                                                                          xx       xx
Hasil lain-lain                                                                                                                       xx       xx
Kas Bersih dari (untuk) Aktiva Operasi (A)                                                                    xx       xx

Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Hasil Investasi Netto                                                                                                           xx       xx
Penyesuaian untuk beban nonkas:
   Beban penyusutan investasi                                                                                              xx       xx
   Beban Amortisasi Investasi                                                                                              xx       xx
Kas Bersih Operasi Investasi                                                                                               xx       xx
Pengurangan (tambahan) deposito wajib, deposito biasa                                                    (xx)      (xx)
Pengurangan (tambahan)saham, obligasi, SBPU                                                                 (xx)      (xx)
Pengurangan (tambahan) penyertaan langsung                                                                    (xx)      (xx)
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Investasi (B)                                                               xx       xx

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Hasil Emisi Saham                                                                                                               xx       xx
Penerimaan Pinjaman Subordinasi                                                                                        xx       xx
Pembayaran deviden                                                                                                            (xx)      (xx)
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Pendanaan (C)                                                          xx       xx

Kenaikan Kas Bersih (A + B + C)                                                                                       xx       xx
Saldo Kas dan Setara Kas Awal Periode                                                                            xx       xx
Saldo Kas dan Setara Kas Akhir Periode                                                                            xx       xx
 






Definisi
Aktiva lancar ialah Uang kas atau aktiva lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam periode berikutnya. (paling lama satu tahun).

Aktiva tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Hutang lancar adalah kewajiban-kewajiban yang akan diselesaikan pembayarannya dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau dengan menciptakan utang yang baru.

Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th) dihitung dari tanggal pembuatan neraca per 31 Desember.

Modal (pembelanjaan dari luar perusahaan) dikelompokkan dalam dua jenis, yakni: hutang dan ekuitas (= modal sendiri).

Sumber: